Sejam lalu perjalanan Briptu Norman menjadi orang terkenal mulai beranjak. Sebelum Norman, cerita si Jojo, Bona, Syarafudin sudah menghiasi dan merangkak menjadi orang terkenal. Mereka tidak menyangka akan menjadi terkenal dan belum siap menjadi "selebritis" dengan kegemerlapan, kemewahan,  permintaan foto sana-sini, dan nantinya sampai tidak punya privacy.
Cerita sebaliknya, pedagang bakso Cak Man merintis dari pedagang bakso keliling bertahun-tahun, dengan ketekunan, keuletan, kesabaran dan kerja keras yang mendampingi. Sekarang telah memetik hasilnya. Itu baru Cak Man, belum lagi cerita para ilmuwan, tekhnokrat, tokoh spiritual dan lainnya. Bagaimana mereka tertatih membangun, mengembangkan usaha/ikhtiar dan baru diakui publik secara sadar.
Dua sisi yang berbeda untuk mencapai suatu kerberhasilan. Yang satu untuk mencapai keberhasilan/kesuksesan begitu mudahnya, dengan  bermodal lipsinc terus diupload di media internet dan terkenal. Semua orang tau dan mengakui begitu cepatnya mereka terkesima secara "instan".
Si pengusaha/pedagang, tokoh spiritual, ilmuwan, tekhnokrat dan lainnya butuh waktu yang lama untuk menaiki anak tangga menuju puncak kesuksesan.
Pertanyaan saya timbul yang sedikit agak nakal, Siapkah mereka terjatuh dan tidak terkenal?  Anda mungkin bisa membantu saya untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan tersebut.
Sedikit ilustrasi apa yang pernah saya lakukan ketika saya dan teman-teman melakukan outbound. Dalam permainan ini melalui beberapa tahapan untuk mencapai finish. Do'a, Fisik, fokus, motivasi, kebersamaan, soliditas, kerjasama dan semangat untuk mencapai puncak tertanam dengan sanagt kuat. Menaiki tangga, menaiki jaring dan terhempas  dengan badan yang menggantung dengan ketinggian tertentu. Merinding, takut jatuh bercampur aduk, namun harus ditempuh dan berani. Ternyata, begitu melewati permainan atau tahapan pertama, keberanian dan keyakinan semakin timbul. Terhempas lagi dan menaiki jaring, terhempas lagi harus menggapai jaring, berjalan diatas tali, menggapai papan kaki, terhempas lagi dan menggapai sampai atas dan terayun dengan seutas tali. Akhirnya finish, lega, plong.
Mencapai keberhasilan/kesuksesan bisa kita petik, sangatlah membutuhkan waktu, tenaga, pikiran, kebersamaan, soliditas dan lainnya. Jatuh, bangkit, jatuh dan bangkit lagi adalah hal yang biasa yang harus kita hadapi. Harus bangkit untuk mencapai keberhasilan.
Bagaimana sukses dengan cara "instan"? Naiknya cepat dan jatuhnya juga cepat, kata sebagian orang. Banyak contohnya, yang mungkin saudara-saudara sudah tau. Mereka tidak siap dengan "jatuhnya" karena tidak meniti anak tangga dengan benar. Kesabaran yang meniti anak tangga dengan benar, akan merasakan kesuksesan lebih lama jika mereka pandai mensyukuri nikmatNYA.
Cara untuk sukses masing-masing orang berbeda, tergantung pada diri kita. Apakah sikap sabar, tawakal, jujur, istiqomah selalu kita kedepankan atau tidak. Jika ingin sukses, jangan lupakan bahwa ada sentuhanNYA, ada yang merasakan dari rizki yang kita raih.
Semoga kita menjadi pribadi yang sukses dengan cara yang tepat, cerdas dan cermat tanpa melupakan nikmatNYA.
Semoga bermanfaat....