Saia, Mengapa Dan Makna

sombreroid | 23.27 |

Cerita punya cerita, suatu ketika terjadilah perdebatan antara seorang bijak dan seorang ateis. Agar dapat memberikan manfaat bagi banyak orang maka disepakatilah suatu hari dimana perdebatan tersebut akan dilakukan di alun alun kota. Aturan mainnya cukup berat. Siapa yang kalah harus rela di penggal kepalanya.

Pada hari yang telah ditentukan, si ateis telah siap sejak pagi hari. Oleh karena si bijak belum tampak, si ateis memulai pidatonya dengan mengemukakan semua argumennya untuk membuktikan bahwa Tuhan memang tidak ada. Ia pun mengatakan bahwa si bijak tak jadi datang karena takut kalah berdebat dan menghadapi hukum penggal.

Namun menjelang tengah hari, si bijak hadir dengan tergopoh gopoh. Ia di maki oleh si ateis dari atas mimbar,”mengapa kamu terlambat?”

Orang bijak menjawab,”sebetulnya saia sudah berangkat pagi-pagi sekali. Namun seperti yang anda ketahui antara rumah saia dan tempat ini dihalangi sungai yang sangat besar. Sayangnya tak ada kendaraan yang dapat menyebrangkan saia. Saia juga tak bisa berenang. Jadi saia menunggu di tepi sungai dan berdoa agar bisa datang tepat pada waktunya. Ujug ujug atawa tiba tiba pecahan pecahan papan tersebar di seluruh permukaan sungai. Pecahan pecahan itu kemudian berkumpul satu sama lain dan akhirnya membentuk sebuah perahu dan saia pun menaikinya.”

Mendengar hal itu segera si ateis berteriak,” itu sebuah kebohongan yang sangat menggelikan. Mana mungkin pecahan pecahan papan dapat berkumpul dan membentuk perahu dengan sendirinya?”

Orang bijak menjawab,” Mana mungkin juga seluruh alam semesta ini berkumpul satu sama lain dengan sendirinya dan membentuk seluruh system yang sangat menakjubkan? Mana mungkin darah, daging, dan tulang dapat berkumpul menjadi kamu?”

Sebuah argument yang luar biasa. Argumen ini meruntuhkan semua teori si ateis dan membuatnya benar benar tersudut. Saia yakin kalau anda berada dalam posisi si ateis, anda pun akan langsung mengakui kebenaran kata kata si bijak.

Agama memang akan menjadi lebih efektif bila disampaikan dengan argument masuk akal. Ini tentu karena manusia pada dasarnya adalah makhluk yang berakal dan senantiasa mengajukan pertanyaan “Mengapa” terhadap semua hal yang dihadapinya.

Kecenderungan ini kita bawa sejak lahir. Lihatlah anak anak kita. Mereka tak akan ragu untuk bertanya “Mengapa”. Para filsuf, dari Plato sampai Aristoteles, begitupun para kaum Sufi, dari Ibnu Arabi sampai Mansyur Al Hallaj mencari jawaban terhadap semua pertanyaaan“Mengapa”. Pertanyaan “Mengapa” memang dapat menjelajahi asal muasal segala sesuatu bahkan dapat mempertemukan kita dengan Tuhan.

Sayangnya dalam perjalanannya, Agama lebih banyak disampaikan dalam bentuk pernyataan dogma yang tak dapat dibantah. Alih alih bertanya “Mengapa” kita lebih dianjurkan untuk bertanya “Apa” dan “Bagaimana”. Dalam Beragama, pertanyaan “mengapa” sering dikesampingkan karena dianggap tak perlu, bahkan tak boleh. Pertanyaan “Apa” dan “ Bagaimana” lebih disukai karena pertanyaan ini menunjukkan ketaatan kita. Pertanyaan “Apa” dan “Bagaimana” berarti bertanya sementara pertanyaan “Mengapa” berarti mempertanyakan.

Oleh karena itu, kalau ada pertanyaan “Mengapa” maka jawaban yang diberikan sering kali bersifat normatif.

Mengapa kita perlu beribadah?

Jawabannya: Karena sudah diwajibkan Tuhan, atau sudah di nash kan hehehe

Mengapa kita sholat?

Jawabannya: Untuk menyembah Tuhan,

Atau supaya kita tidak berdosa, ha haiiiiii

Atau untuk menghindarkan diri dari perbuatan jahat.

Jawaban seperti ini sudah tentu tidak sesuai dengan fitrah manusia sebagai makhluk berfikir. Bukannya merangsang orang untuk menjelajahi alasan alasannya secara lebih dalam, jawaban jawaban seperti ini sering kali menutup segala pertanyaan lanjutan dan menciptakan kejumudan.

Oleh karena itu, Tak heran kalau banyak orang yang taat menjalankan aturan agama tetapi tidak memahami nilai dan esensinya. Orang orang seperti ini telah mengubur dalam dalam berbagai pernyataan kritis. Beribadah bagi mereka sering kali hanya berarti mengumpulkan pahala atau menghindarkan dosa. Mereka sholat berjamaah karena pahalanya 27 kali sholat sendirian. Mereka mengejar “ Lailatul Qadar” karena pahalanya sama dengan 1.000 bulan ( 83 tahun).

Seorang tokoh yang sangat menggembar gemborkan sedekah bahkan menganjurkan orang bersedekah sebagai “pancingan” agar Tuhan dapat memberikan ganti harta yang berlipat lipat banyaknya. Sedekah seperti ini menurut saia sangat berorientasi keduniawian dan mementingkan diri sendiri. Ini tentu tidak sesuai dengan esensi bersedekah itu sendiri.

Padahal esensi Beragama jauh lebih dalam ketimbang sekedar “Itung-itungan bisnis” seperti ini. Untuk mendalami makna yang begitu dalam dari sebuah ajaran agama justru kita perlu mengajukan pertanyaan “Mengapa” karena pertanyaan inilah yang akan membawa kita kepada kesejatian.

Pertanyaan mengapa ini dapat di wujudkan dalam bentuk penelitian ilmiah, misalnya mengenai sholat tahajud yang ternyata dapat bermanfaat karena menurunkan hormon kortisol dan karenanya dapat mencegah kita dari stress. Atau penelitian mengenai makna puasa yang dapat berperanan penting dalam menciptakan kejujuran dan integritas. Atau penelitian mengenai bahaya Aids terhadap kehidupan kita. Jawaban jawaban ilmiah seperti ini akan jauh lebih efektif ketimbang hanya mengatakan bahwa melakukan hubungan seks di luar pernikahan di haramkan dalam agama.

Dengan mengajukan pertanyaan pertanyaan kritis, kita akan lebih meyakini ajaran agama kita masing masing. Bukannya menggoyahkan, pertanyaan pertanyaan seperti ini justru akan membangun fondasi yang lebih kokoh karena kita akan beragama dengan penuh kesadaran dan didasarkan pada fitrah kita sebagai makhluk yang berpikir. Dalam beragama, Ketaatan saja tidak cukup efektif untuk mengubah perilaku kita menjadi lebih baik. Penjelasannya sederhana saja. Sebelum pertanyaan pertanyaan kritis kita benar benar terjawab, kita belum yakin 100%. Ini bisa membuat kita “Percaya” pada Tuhan tapi tidak cukup untuk membuat kita beriman….dari ujung ufuk yang penuh makna,,,Saia Aidit Faisol with love,,semoga bermanfaat dan selamat merenung….

Category:

About GalleryBloggerTemplates.com:
GalleryBloggerTemplates.com is Free Blogger Templates Gallery. We provide Blogger templates for free. You can find about tutorials, blogger hacks, SEO optimization, tips and tricks here!