Saia dan Pengakuan
Demikian suatu ketika saat saia bekerja di tempat yg amat menjajikan dan menjalin kasih asmara dengan mahluk yang aman saya sayangi. Saia hampir masuk pada situasi cengkeraman dunia maksiat, tetapi Tuhan Yang Maha Pengasih telah menyelamatkan saia terhadap kelemahan diri pribadi.Disaat liburan tahun 2005 yang silam kami berdua menyewa jasa hotel di ibu kota, dalam sarang kemaksiatan ini, tiba2 saia seperti terserang kebutaan dan kebisuan. Saia menemukan diri duduk dengan mahluk indah ini diatas tempat tidur, tetapi saia tak dapat mengeluarkan sepatah katapun. Ia tentunya jadi kehilangan kesabarannya dan mendorong saia kearah pintu sambil memaki dan melontarkan kata2 hinaan. Benar2 saia merasakan seakan akan kejantanan saia terluka dan tersinggung dan saia hanya ingin membenamkan diri ditanah karena malunya. Tetapi sejak saat itu seharusnya saia memanjatkan puji syukur sebesar besarnya ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa karena saia telah diselamatkan. Dalam kehidupan saia selanjutnya masih dapat mengingat empat peristiwa lain yang agak serupa, ketika saia lebih banyak diselamatkan oleh nasib baik dan bukan oleh upaya saia sendiri. Dan dari segi etis hal ini harus dilihat sebagai suatu penyelewengan moral, ketika hawa nafsu tergoda, sesuatu yang sama nilainya dengan perbuatan fisiknya. Tetapi bila dilihat dengan cara biasa, maka seorang lelaki yang tidak jadi melakukan penyelewengan fisik, dapat dianggap sebagai diselamatkan. Dan saia, hanya di selamatkan dalam pengertian ini.
Sebagaimana kita ketahui bahwa orang seringkali tidak tahan melawan godaan ( Cubitan kehidupan ) walaupun dengan sekuat tenaga ia telah berusaha bertahan, kita juga melihat bahwa tidak jarang juga Tuhan ikut campur tangan dan menyelamatkannya meskipun orang itu tidak berusaha untuk melawan cubitan kehidupan itu.
Maka tindakan mengakui suatu kesalahan adalah ibarat setangkai sapu yang menyapu bersih debu dan membuat permukaan menjadi lebih bersih daripada sebelumnya. Saia merasa lebih kuat setelah mengakui suatu kesalahan...Dari ketidak berdayaan aidit faisol with love
Category:
