Saia Dan Biasa Biasa Saja

sombreroid | 09.50 |


Banyak cara melimpah yang dilakukan manusia untuk memandikan jiwanya setiap hari. Ada yang memandikan jiwanya dengan do’a. Ada yang membersihkan dengan kejernihan pikiran. Ada yang membangun “tempat ibadah” melalui kata kata indah yang menyentuh. Ada yang melakukannya dijalan jalan pengabdian kerja. Ada juga yang menempuh jalan jalan pelayanan dan pengorbanan. Dan masih ada lagi cara lain.

Nun jauh di seberang sana Pulau tempat saia berada bersama keluarga, seorang sahabat saia yang penuh kerjernihan berbisik, Kalau memandikan jiwa serupa dengan menyetel senar-senar gitar. Terlalu keras bisa putus. Sebaliknya bila terlalu kendor, maka senarnya pun tidak menghasilkan bunyi. Sehingga satu satunya jalan yang bisa menghasilkan bunyi nan indah adalah jalan jalan tengah. Ya, sekali lagi jalan tengah.

Hal yang sama juga terjadi dalam senar-senar jiwa. Ia bersuara paling indah di jalan jalan tengah. Dikatakan demikian, karena setiap bentuk  yang ekstrim membuat jiwa tidak terlalu berbunyi. Sebutlah keadaan terlalu sedih, ia membuat manusia berjalan demikian beratnya, sehingga lupa dengan hal hal lain. Demikian juga dengan keadaan terlalu gembira. Lupa diri, kesombongan, ego adalah rangkaian hal yang yang bisa muncul dari luapan kegembiraan yang amat berlebihan. Terlalu miskin juga sebuah keadaan yang bisa membuat jiwa terelincir. Demikian juga dengan keadaan terlalu kaya. Hal yang serupa terjadi pada manusia yang terlalu serakah, terlalu pemarah, terlalu mendikte dan terlalu terlalu lainnya.

Lihatlah mereka yang sudah hidup melampaui keinginan serta nafsunya. Kemudian memasuki wilayah wilayah kejernihan dan kebijaksanaan. Hampir semuanya berjalan di jalan jalan tengah. Mereka yang berprofesi sebagai petani menjadi petani biasa. Mereka yang bekerja sebagai penari menjadi penari biasa. Mereka yang menjadi pematung tidak beda dengan pematung lainnya. Demikian juga yang bekerja sebagai pegawai dan pengusaha. Di permukaan tampak tidak berbeda dengan pegawai dan pengusaha lainnya. Semuanya serba biasa, biasa dan biasa.

Sebagian diantara mereka pernah berbisik begini,”Kebahagian tertinggi diperoleh ketika manusia berbahagia menjadi orang biasa”. Bagi sahabat yang menghabiskan sebagian besar waktu dan tenaga untuk menggapai gapai keatas, ini memang terdengar aneh. Lebih lebih bagi mereka yang mencita citakan segera keluar dari posisi orang biasa. Untuk meraih kedudukan luar biasa. Mereka akan berucap, “Ada ada saja!” namun, bagi pejalan pejalan kaki kehidupan yang sudah berjalan jauh, ide berbahagia menjadi orang biasa adalah sebuah pelajaran paling berguna. Jadi orang luar biasa (Baik terlalu kaya maupun terlalu miskin, terlalu bahagia maupun terlalu menderita) memang tidak pernah lama. Namun menjadi orang biasa, senantiasa jauh lebih lama dan lebih kekal. Dalam kelamaan dan kekekalan ini, bukankah indah sekali kalau senantiasa dipeluk kebahagiaan??

Kehebatan, keterkenalan, kekuasaan, kecantikan memang menggoda banyak sekali orang untuk berlomba dan menghabiskan uang. Menjadi orang biasa bahkan ditakuti banyak sekali orang. Catatan terakhir saia, bukankah dengan menjadi biasa kemudian kotoran kotoran ego bisa dikurangi? Bukankah dalam keadaan seperti itu juga senar senar jiwa mulai berdenting nyaring? Entahlah, yang jelas saia sudah melemparkan banyak pertanyaan. Dan ma’afkan saia untuk itu,,,,,dari sudut meja bundar kesayangan, Saia Aidit Faisol with love,,,selamat merenung, semoga bermanfaat…salam

Category:

About GalleryBloggerTemplates.com:
GalleryBloggerTemplates.com is Free Blogger Templates Gallery. We provide Blogger templates for free. You can find about tutorials, blogger hacks, SEO optimization, tips and tricks here!