Saia Dan Kesabaran
Dari sinar2 kejernihan, pasti ada alasan kenapa kebencian itu diciptakan. Bisa jadi, kebencian diciptakan tdk semata-mata sbg sumber dendam. Air mata duka mungkin tdk utk mengesahkan petaka berikutnya. Derita juga tdk diniatkan sbg hukuman, apa lagi kutukan bagi jiwa. Semakin di renungkan pesan2 yg baik2 tadi , semakin diri ini sadar: ada kemuliaan2 yg tersembunyi di setiap kebencian, tangisan, derita dan air mata. Kebencian dilahirkan bukan sbg bara api dendam, tetapi sbg pembanding sejuknya hawa2 cinta. Tangisan bukan diniatkan sbg pengesahan terhadap pembalasan berikutnya, melainkan tanda2 kalau manusia masih memiliki kepekaan. Derita juga bukan kutukan, ia adalah cara sang jiwa mengetuk hati manusia. Air mata duka juga serupa, ia adalah tetesan2 air yg menyejukkan jiwa kemudian. Bila saja kesabaran berhasil membawa manusia ke dalam sudut pandang spt ini, mungkin betul kata seorang sahabat: setiap kejadian, yg paling sedih sekalipun, membawa pesan2 keutamaan dan ke muliaan. Sayangnya, dalam melawan kemarahan dan kebencian. Untuk kemudian, tergelincirlah peradaban ke dalam sungai2 kebencian yg tdk bermusim. Ada sahabat yg mengatakan kalau wewenang manusia berusaha berdoa. Dan akan lebih menakjubkan lagi hasilnya kalau energi2 usaha ini di berikan pd kesabaran agar ia cukup kuat menggerakkan pandangan2 manusia. Ada yg bertanya, adakah cara yg tersedia utk itu? Saia tdk byk bisa membantu dlm hal ini. Karena energi2 kesabaran ada di dlm, dibangkitkan dari dalam, dikendalikan dari dlm juga, kehadiran org lain, hanya bisa menghadirkan petunjuk jalan. Dan tugas setiap org hanyalah berjalan mengikuti petunjuk jalan tadi. Dan begitu sampai di sana, siapa pun akan menemukan bisikan ini.."cinta adalah kesabaran". Dari sinar cinta inilah kemudian kejernìhan, keheningan dan kedamaian terlihat tanpa menyilaukan. Dari sinilah, perlahan namun pasti sungai kebencian yg tdk mengenal musim itu kita keringkan airnya. Bukan kah ini warisan yg paling berguna yg bisa diwariskan utk generasi berikutnya???..aidit faisol with love
Category:
