MEMOAR GAJI PERTAMA
Di kesempatan jalan2 pagi ke kantor yg menyentuh, ada seorg ibu yg profesinya adl pemulung.ketika dsapa dgn senyuman dan ucapan selamat pagi, dgn percaya diri ibu pemulung sampah ini juga menjawabnya dgn senyuman. Tersentuh oleh kehidupan ibu pemulung sampah ini, tiba2 saya ingat ibu. Ada serangkaian kalimat ibu yg tdk pernah pergi dari ingatan. Entah apa momentnya ibu pernah berpesan: dgn org yg lebih di bawah, tdk boleh memberi kurang, harus lebih! Dan pesan tersebut spt mjd jembatan memori yg membuat sahabat jernih saya datang memberi sms.."ketika manusia menemukan kecantikan palsu, ia ingin memilikinya. Tatkala bertemu dgn kecantikan yg sbenarnya, ia mau memberi"..mungking karena ketukan tgn ibu dan sahabat saya..maka ketika hendak jalan pagi lg ada yg mengingatkan dr dlm sini utk memberi sesuatu kpd ibu pemulung tersebut..hidup saya cenderung tak pernah memperkarakan yg saya dpt spt semua uang tiap bulan habis entah kemana?? Beli pulsa 500rb pun siap, menghutangi teman 1 jt pun ada..tp berat rasanya menanggung malu memberi sedikit sedekah pada ibu ini lebih sedikit dari kebiasaan tsb diatas..setelah bjalan sekian lama ibu pemulung itu tdk juga terlihat. Ketika mulai kawatir tdk ketemu, ada yg berbisik: pemilik cinta, izinkah tgn ini mjd perantaramu! Dan mungkin ini yg disebut byk sahabat pemikir dgn sebutan keajaiban. Begitu bisikan td berhenti, di balik belokan ibu pemulung itu muncul. Demikianlah jalan2 kehidupan yg diberikan pemilik cinta kpd saya. Sahabat yg sangat menikmati makan daging, menyebut hidup vegatarian tersiksa. Sahabat lain yg tdk memiliki cita2 lain selain mjd kaya materi,menyebut kehidupan spt ini tdk akan pernah kaya. Dan tentu boleh2 saja menyebutnya demikian. Namun, ada sungai rasa di dlm sini yg terlalu mudah bersyukur. Jangankan makan enak, naik mobil bagus, bertemu seorang ibu pemulung dan di beri kesempatan oleh pemilik cinta untuk memberi, itu saja sudah lebih dari cukup,ada bunga2 cinta di sepanjang jalan ini..kenyeri with love..aidit faisol
Category:
