KESUNYIAN SEMENTARA
Pernahkah Anda merasakan kesunyian? Kesunyian begitu
ada setelah kita mengalami satu fase Keramaain, kesenangan, kegembiraan
Hati, Pikiran dan Emosi.Kesunyian yang tiap manusia cenderung untuk
menghindari tapi kita sebagai makhluk yang berakal dan beripikir,
kesunyian tidak bisa kita hindari. Kesunyian yang menghampiri kita,
disaat kita lagi deras-derasnya hati, emosi dan pikiran tercurahkan
dengan rasa yang sangat bahagia. Kesunyian begitu terasa dan sangat
tidak kuat hati, pikiran dan emosi dalam menghadapi situasi seperti ini.
Air mata berlinang, menetes tidak kuatnya menahan emosi yang sangat
mendalam. Kuatkah saya menghadapi situasi seperti ini? Harus kuat,
bagaimanapun kita akan menghadapi kesunyian. Waktu, masa yang saya
lewati begitu menuntun kehidupan kedepan yang lebih baik, semoga.
Bagaimana kita menghadapi dengan situasi yang amat sangat berbeda? Kita
menjalani kehidupan yang penuh dengan warna, tentunya warna yang sangat
kita dambakan "kebaikan". Ya jawabannya, namun untuk menggapai kehidupan
yang berwarna "kebaikan" tidak segampang kita mengucapkan, namun harus
diikhtiarkan dengan irama kehidupan yang baik. Sobat, kawan, saudara,
sesorang yang sedekat hati, kesunyian bukan merupakan hambatan atau
kendala kita untuk melangkah ke arah kebaikan.
Kesunyian sementara
yang tiba-tiba menghamipiri, tanpa ada bisikan, ketukan terlebih dulu
tentunya sangat membuat diri kita tidak siap. Hati, pikiran, emosi kita
sangat tidak siap menghadapi semua ini. Saya, anda akan terluapkan,
tertumpahkan semua emosi sehingga secara tak sadar air mata kita
mengalir melewati pipi kiri kanan dan tangan mengusap genangan air
mata. Itu karena kita shock menghadapi semua ini dengan waktu yang
sangat pendek, padahal kita menjalani kehidupan yang penuh warna sudah
berjalan dengan semestinya.
Apa yang harus kita lakukan?
Silaturrahmi, jangan terputuskan dengan kejadian yang memberi kita akan
keyakinan yang semakin tumbuh dan mengembang. Komunikasi, pertemuan,
tatap muka jangan dijadikan kendala untuk tidak melanggengkan
silaturrahmi. Membangun kebersamaan yang lama tidak terbangun dengan
baik, melewati support yang tak akan pernah berhenti. Sepenggal kata
dari Khalifah Umar ....."Jika aku melakukan kebaikan, dukunglah aku.
Jika aku melakukan kesalahan, koreksilah aku....." sebaris kata namun
sangat berarti untuk kita pahami dan kita laksanakan.
Menjaga dan
menata hati itu perlu karena disinilah pengendalian diri. Pengendalian
terhadap bagaimana kita melangkah dengan seksama, penuh arti dan memberi
manfaat bagi kita semua.
Kesunyian ini hanya sementara, tidak
perlu kita harus terus terbawa dengan kesunyian sehingga emosi kita
tertumpahkan pada hal-hal yang tidak perlu. Instropeksi dan pengendalain
diri harus berjalan dengan beriringan, melangkah bersama dan saling
mengingatkan. Sobat, kawan, teman, saudara dan sedekat hati layaknya
slogan salah satu bank terkemuka, mari kita melangkah dengan penuh rasa
kebersamaan menuju satu kata "KEYAKINAN".
Category:
