Tak berlebihan bila ada yang menyebut menulis adalah pilihan asketis. Ia betul betul membutuhkan niat dan sikap rela berkorban yang tak main main. Hanya kesungguhan dan elan yang spartan yang sanggup membuat seorang penulis tetap bertahan dan tak tereleminasi di tengah jalan. Yang mau menjadi penulis adalah mereka yang sudah menjadikan pilihan pada jalan asketis. Mereka yang asketis adalah mereka yang angkat sumpah dalan hati untuk teku setekun tekunnya membaca, menulis, beraktivitas, dan bersiap siap hidup miskin
Bagi seorang asketis, jalan menulis adalah jalan pengabdian diri total pada kelanjutan ingatan peradaban bagi generasi berikutnya. Bagaimana pun perlakuan masyarakat terhadap karyanya, entah dianggab picisan , tak mutu dan tak ada penerbit yang mau menerbitkan karyanya, ia tidak terlalu perduli. Ia hanya menulis dan menulis, ia tunaikan kewajiban tanpa pamrih kepada siapapun untuk merekam apa yang terjadi di lingkungannya secara bersungguh sungguh.
Asketis berasal dari bahasa yunani " ascesis " yang berarti pelatihan keras, disiplin diri, atau pengendalian diri. Pada kamus bahasa indonesia edisi III, asketis di beri arti Paham yang mempraktikkan kesederhanaan, kejujuran dan kerelaan berkorban
Sedang di dalam tradisi tasawuf asketik dinamakan dengan Zuhud, Yaitu tidak bersedih apa yang luput dari tangannya dan tidak bersukaria karena apa yang dimiliki
Bagi saia menulis adalah jalan asketis, yakni jalan pengikatan diri terhadap Tuhan ( Hablum minallah ) dan hal apapun ( Hablum minan nas ) untuk kemudian menyampaikan ( hanya ) kebenaran yang kita yakini, kita geluti lalu saia sampaikan dengan menuangkan dalam sebuah tulisan. Bagi saia menulis bukan lagi untuk mencari popularitas dan menjadi kaya secara materi, tapi memperkaya batin, memperkaya pengalaman dan pengabdian diri untuk Tuhan dalam sejarah kemanusiaan.
Sekali lagi menulis bagi saia adalah jalan asketis, dalam proses kreatif, saia sering menarik diri dari masyarakat sebagai akibatnya, saia akan merasa kesepian. Itulah kenapa menjadi penting untuk mengakrapi Tuhan dalam Tulisan tulisan edisi Saia dan.......Bahkan semestinya saia bisa menemukan Tuhan dalam tulisan tulisan yang saia buat..kemungkinan yang terjdi adalah saia tak akan berfikir untuk membunuh diri sendiri .......dari dalam Zawiyyah aidit faisol with love