Saia Dan Semuanya Berwajah Cantik & Seksi
Di sebuah pojokan kisah jenaka Hoja nasrudin yang layak direnungkan kali ini. Suatu hari, Nasrudin menemani gurunya melakukan pengobatan dirumah seorang pasien. Setelah gurunya memeriksa badan pasien secara cermat, kemudian ia berucap ringkas,”Anda terlalu banyak makan jeruk! Dan pasien pun tidak bisa mengelak.” Heran dengan tebakan gurunya yang jitu, di jalan nasrudin bertanya rahasia gurunya. Dengan enteng, guru nasrudin menjawab,”di bawah tempat tidurnya ada banyak kulit jeruk.”Pada kesempatan lain, ketika gurunya tidak ada di tempat, Nasrudin memberanikan diri mewakili gurunya memeriksa pasien. Meniru trik gurunya, ketika memeriksa pasien, ia pun melirik apa yang ada di bawa tempat tidur. Dengan enteng ia memberikan nasihat pada pasiennya, “Anda terlalu banyak makan pelana kuda!” tentu saja pasiennya kaget, marah, dan dongkol pada nasrudin.
Hehehehe sahabat pencinta canda dan tawa,,selalu saja ada cerita makna dalam sebuah kisah nasrudin yang jenaka. Bila ilmunya diperoleh dari guru yang dikagumi, kepala sibuk meniru dan melindungi. Tatkala argumennya datang dari orang orang tidak meyakinkan, maka kepala sibuk tidak setuju dan menyerang. Ada yang hilang disana ; kesadaran. Ya sekali lagi kesadaran, ia dibikin hilang oleh kebiasaan meniru, menyerang atau menghakimi. Ujung ujungnya mudah ditebak, ada manusia yang terasing dalam tubuhnya. Tidak pernah kerasan tinggal dirumah kehidupannya. Sebagian tidur di atas bantal dan kasur uang, tetapi tetap menyebut diri tidak kerasan. Setiap perjalanan seperti perjalanan yang tidak memiliki arah, tidak memiliki ujung, tidak ada petunjuk jalan. Bingung, itu satu satu teman setianya hehehehehe.
Ada memang manusia yang mengclaim bahagia di tengah situasi seperti ini. Dan tentu saja boleh dan sekali lagi boleh. Agak berbeda dengan jenis manusia terakhir, pejalan pejalan kaki yang berjalan dengan bimbingan kesadaran dari dalam diri dimana mana bertemu petunjuk jalan. Di mana ada pertanyaan, disitu ada jawaban. Dimana ada masalah, disana ada jalan keluar. Dalam bahasa seorang guru ; Tidak ada pencaharian, tidak ada peniruan, tidak ada yang perlu dilindungi, tidak ada yang perlu diserang. Yang ada hanya kepala merunduk sambil berjalan penuh keyakinan : semua sudah, sedang, dan akan berjalan sempurna.
Bahkan kebahagiaan pun sudah kehilangan monopolinya. Bukan karena mau sombong, sekali lagi bukan. Namun karena dalam perjalanan yang dibimbing kesadaran dari dalan semua memiliki guna dan fungsinya di waktu masing masing. Kesuksesan datang untuk memberi motivasi, inspirasi, dan gairah kehidupan. Kegagalan juga datang lengkap dengan hadiah hadiahnya. Ia memberi pelajaran tentang bagian bagian dari diri kita yang perlu diperbaiki. Ia membimbing manusia untuk senantiasa merunduk dan rendah hati.
Indahnya, ketika “minuman minuman” kehidupan yang masuk kedalam sini sudah memasukkan campuran kebahagiaan kesedihan, kesuksesan-kegagalan, suka-duka, naik turun secara sama kayanya, semuanya berwajah sama cantik dan seksinya. Kebahagiaan cantik dan seksi. Penderitaan juga cantik dan seksi. Sukses itu aktraktif. Gagal juga Aktraktif. Dalam lapisan lapisan kehidupan seperti ini, dimana mana tersedia senyuman. Jangankan sahabat baik, musuh yang paling berbahaya pun terlihat tersenyum. Bukankah musuh hanya guru yang bertopeng???
Salah seorang manusia mengagumkan yang pernah sampai di sini bernama RUMI. Beliau berbisik, kesedihan yang paling dalam pun sebenarnya membawa berkah. Ia tidak menorehkan luka, tetapi membukakan kesempatan untuk meminum air suci kehidupan dalam kegelapan. Pada kedalaman hidup seperti ini, tidak ada pasar kehidupan yang dimonopoli kebahagiaan. Yang ada hanyalah rasa syukur dalam mengayunkan setiap langkah.,,dari langka langkah yang ringan dan penuh kerendahan hati, saia aidit faisol with love, selamat merenung,,,semoga bermanfaat,,,salammm
Category:
