Saia Dan Kehilangan Yang Tak Terperihkan

sombreroid | 23.52 |

Ayah telah tiada, mungkin sudah hampir dua tahunan ini. Tapi senyumnya selalu hidup dihatiku, bahwa aku sungguh telah kehilangannya secara*sejati untuk selama lamanya. Yah perasaan sesal yang mendera menguliti begitu sempurna setiap sisi jiwaku, betapa aku tergolong kalangan manusia yang baru merasakan makna kehadiran cinta, kasih sayang, perhatian, empati, rindu ketulusan dan kesetiaan justru di kala dia sudah tidak ada lagi untukku. Tiap kali mengingat itu, akulah sang loser itu !! sang pecundang itu!
kok segitunya ?
Benar, sahabatku, ayahku, juga ayah kalian orang tua kalian, kerabat kalian, sahabat kalian, kekasih kalian, suami istri kalian, anak2 kalian, dan lain-lain, adalah orang2 yang selama ini begitu tulus mencurahkan cinta dan perhatiannya kepadaku, kepadamu. Ayahku dengan ciri khasnya yang tegar berwibawa dan tabah, selalu berkata,"kapan kamu kesini, Le?" atau "Kok sudah pulang,Le ? Banyak kerjaan ya?
Mantra dahsyat yang melumerkan tubuh dan jiwaku itu begitu tersa menyesak di dada saat bibirku yang gemetar beradu dengan keningnya yang beku laksana es. Dingin jenazah yang merasuki bibirku. dingin yang begitu sempurna mengigatkanku akan hangat senyuman dan sentuhannya dulu yang tak akan pernah kunikmati lagi.
Aku begitu sibuk, asyik dengan diriku sendiri, sampai2 selalu tak ada waktu untuk menikmati tatapan dan senyum manisnya selama itu. Aku begitu sayang untuk meluangkan waktuku untuk beberapa jenak bersamamu, Ayah. Aku begitu berkeberatan untuk menyisihkan jejalan rutinitasku, yang kutahu tak akan pernah susut seekstrem apa pun aku menempuhnya, untuk bertemu denganmu , Ayah.
Sahabat dengar lah saia. Anda pasti memiliki orang yang anda cintai, entah orang tua, saudara, anak, teman, atau kekasih. Sayang seribu sayang, mayoritas kita kurang bisa merasakan perhatian dan cinta mereka untuk kita di kala mereka masih ada atau masih hidup. kita anggap mereka biasa2 saja. Ya, mereka hidup, bisa dihubungi, bisa dikunjungi kapan saja, kapanpun kita suka. Tepatnya, kapanpun kita punya niat, mungkin minggu depan, atau tahun depan. Whenever I like to do !
Ironisnya, kita selalu menempatkan mereka dalam skala yang tak penting untuk kita jadwalkan dalam siklus hidup kita. Jauh lebih tinggi skalanya ialah kerja, kerja, kerja ! atau, bisnis, bisnis, bisnis! atau, hobi kita sendiri!. Sementara mereka, mulai nenek, kakek, ayah, ibu, kakak, atau adik, ntar ntar aja deh! Sungguh, lantaran kita menganggap kasih sayang, hubungan erat dan perhatian mereka bisa kita dapatkan kapan saja, kita menjadi terbiasa untuk membelakangkan mereka. Then, saat hari panggilan itu terjadi, tanpa pernah ada siapa pun yang kuasa menolaknya sedetikpun, tahu-tahu kita luruh, jatuh, lemah, menangis, bersimpuh disisinya yang telah beku dan tak bisa berbuat apa2 lagi untuk kita, Tahu2 kita begitu amat disesaki oleh gunung2 penyesalan yang menghimpit dan menghancurkan jiwa kita. Sesal yang tak pernah memutar detak jantung sang waktu. Sesal yang menghadirkan jutaan kenangan bersamanya, yang tak akan terulang, yang tetap hanya terserpih sebagai kenangan belaka, yang semakin dikenang akan kian menerbitkan keluarbiasaan makna keberadaannya dalam bentangan hidup kita...Saia berjanji akan selalu ada untuk orang orang tercinta yang masih tersisa...dari bilur-bilur perasaan yang tak terperihkan,,,Aidit faisol with love

Category:

About GalleryBloggerTemplates.com:
GalleryBloggerTemplates.com is Free Blogger Templates Gallery. We provide Blogger templates for free. You can find about tutorials, blogger hacks, SEO optimization, tips and tricks here!